Sinopsis dan Jadwal – Film Gundik bukan sekadar sajian layar lebar biasa. Ini adalah ledakan emosi, luka masa lalu, dan potret suram dari realitas yang sering di sembunyikan di balik tirai sejarah kolonialisme. Di sutradarai oleh sineas berani yang tak takut menggali luka lama bangsa, film ini menampilkan sisi kelam hubungan perempuan-pribumi dengan penguasa kolonial yang di poles dengan dramatisasi tajam dan sinematografi yang menusuk.
Gundik mengangkat cerita tentang Sari, seorang perempuan desa yang terpaksa menjadi gundik seorang tuan Belanda demi menyelamatkan keluarganya dari kelaparan. Ceritanya bukan klise; Sari tidak menjadi korban yang hanya bisa meratapi nasib. Ia menyusun strategi, menyimpan dendam, dan merancang pelarian yang tidak hanya akan menyelamatkan dirinya, tetapi juga menghantam sistem slot mahjong yang menindasnya.
Dengan latar era Hindia Belanda yang di rekonstruksi secara detail, penonton di seret ke dalam atmosfer yang penuh tekanan, manipulasi, dan kepalsuan. Dialog dalam bahasa Jawa dan Belanda berpadu apik dengan narasi yang getir dan menyayat. Bukan hanya soal romansa penuh air mata, Gundik adalah sindiran keras terhadap kolonialisme dan kekerasan sistemik terhadap perempuan.
Pemeran dan Akting yang Menghantui
Tidak bisa tidak membahas kekuatan utama film ini—akting para pemerannya. Sari di perankan oleh aktris teater kawakan yang memberikan nyawa pada karakter perempuan tangguh dengan trauma dalam. Tatapan matanya yang penuh luka namun menyala dendam menjadi elemen paling mencolok di sepanjang film. Sang tuan Belanda, Willem, di mainkan oleh aktor internasional yang menghidupkan peran penjajah dengan sikap sinis, manipulatif, dan haus kuasa.
Setiap adegan antara Sari dan Willem terasa seperti permainan catur psikologis yang menegangkan. Interaksi yang tampaknya romantis justru di balut ancaman dan jebakan. Para pendukung lain seperti ibu Sari yang pasrah namun menghiba, serta para pelayan yang melihat ketidakadilan tapi tak berani bersuara, semakin memperkuat nuansa kelam film ini.
Sinematografi berperan penting dalam menggambarkan suasana. Tata cahaya remang-remang, interior rumah kolonial yang mewah namun dingin, hingga detail pakaian zaman dahulu yang otentik, semuanya menambah lapisan cerita yang menghantui.
Jadwal Tayang di Bioskop Surabaya
Bagi penonton di Surabaya yang sudah tak sabar menyaksikan kejamnya dunia Sari dalam Gundik, film ini mulai tayang secara resmi pada Jumat, 24 Mei 2025, dan langsung menghantam layar lebar di beberapa jaringan bioskop besar.
Berikut ini daftar bioskop Surabaya yang menayangkan film Gundik:
- Cinemaxx Marvell City
Tayang: 13.00, 16.00, 19.00 WIB - CGV BG Junction
Tayang: 12.45, 15.30, 18.15, 21.00 WIB - XXI Tunjungan Plaza 3
Tayang: 14.00, 17.00, 20.00 WIB - Cinepolis Royal Plaza
Tayang: 11.30, 14.15, 17.00, 19.45 WIB - Trans Studio Mini Pakuwon
Tayang: 12.00, 15.00, 18.00 WIB
Sebagian besar bioskop menayangkan film ini selama satu pekan pertama, namun bisa di perpanjang jika animo penonton tinggi—yang tampaknya tidak sulit tercapai mengingat tema film ini yang menggugah dan kontroversial. Tiket dapat di pesan langsung melalui aplikasi masing-masing bioskop atau situs pemesanan online.
Film yang Mengguncang Nurani
Gundik bukan tontonan ringan. Ini bukan hiburan kosong yang bisa di tinggal main ponsel. Film ini adalah tamparan. Ia memaksa penonton untuk membuka mata tentang bagaimana sistem dan kekuasaan bisa merenggut martabat perempuan. Sari adalah simbol dari ribuan perempuan yang kisahnya terkubur oleh sejarah. Film ini layak di tonton, layak di diskusikan, dan layak di kenang.
Jangan anggap remeh judulnya. Gundik bukan sekadar nama, tapi sebuah perlawanan. Saksikan di layar lebar Surabaya, dan bersiaplah untuk terusik.